Kejati Jatim dan Pemkab Ponorogo Komitmen Jaga Konservasi Alam Telaga Ngebel 

    Kejati Jatim dan Pemkab Ponorogo Komitmen Jaga Konservasi Alam Telaga Ngebel 

    Ponorogo - Kajati Jatim, Prof. (HCUA) Dr. Mia Amiati, S.H., M.H., CMA, CSSL., bersama para pejabat utama di lingkungan Kejati Jatim dan para Kajari se-Jatim, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo, memiliki komitmen untuk menjaga konservasi alam di lingkungan Telaga Ngebel secara berkelanjutan (14/2/2025).

    Upaya konservasi ini bertujuan untuk menjaga ekosistem tetap lestari, sehingga tidak ada dampak negatif terhadap lingkungan ketika potensi wisata di Telaga Ngebel dikembangkan.

    Telaga Ngebel, sebuah permata tersembunyi di pegunungan Ponorogo, Jawa Timur, adalah telaga alami yang terbentuk melalui proses geologis yang memakan waktu ribuan tahun.

    Keindahan alamnya yang masih alami menjadikannya tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

    Proses Terbentuknya Telaga Ngebel

    Telaga Ngebel terbentuk melalui serangkaian tahapan alami yang melibatkan aktivitas tektonik, erosi, dan sedimentasi.

    Pertama, Pembentukan Lembah. Proses dimulai dengan pembentukan lembah akibat aktivitas tektonik di daerah tersebut. Pergerakan lempeng bumi menciptakan cekungan yang menjadi cikal bakal telaga.

    Kedua, Pembentukan Endapan. Air yang terkumpul di dasar lembah mengalir kembali ke permukaan, membawa serta material seperti pasir dan batu. Material ini mengendap di dasar lembah, membentuk lapisan endapan seiring berjalannya waktu.

    Ketiga, Penutupan Lembah. Endapan yang terus menerus menumpuk akhirnya menutup lembah, menghalangi aliran air keluar. Air yang terperangkap di dalam lembah mulai membentuk sebuah danau.

    Keempat, Pembentukan Telaga. Akibat penutupan lembah, air yang terkumpul di dasar lembah tidak dapat mengalir keluar dan akhirnya terbentuklah Telaga Ngebel.

    Proses ini memakan waktu ribuan tahun dan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi geologi daerah, aktivitas tektonik, dan curah hujan.

    Telaga Ngebel memiliki ekosistem yang masih alami dan terjaga dengan baik. Hutan-hutan yang rimbun mengelilingi telaga, menciptakan pemandangan yang indah dan menenangkan. Airnya yang jernih memantulkan langit biru dan awan putih, menambah pesona telaga ini.

    Keindahan alam Telaga Ngebel memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek ekowisata.

    Ekowisata adalah konsep pariwisata yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta mendukung upaya konservasi dan memberdayakan masyarakat setempat.

    Pengembangan ekowisata di Telaga Ngebel dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, sekaligus menjaga kelestarian alamnya.

    Dengan upaya konservasi yang berkelanjutan, Telaga Ngebel dapat tetap menjadi destinasi wisata yang indah dan alami, sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.@Red.

    Salsa

    Salsa

    Artikel Sebelumnya

    Saksi Ungkap Fakta Baru di Sidang Effendi...

    Artikel Berikutnya

    Polda Jatim Dalami Kasus Pencemaran Nama...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    PERS.CO.ID: Jaringan Media Jurnalis Independen
    LIVE STREAMING 24 JAM KOMPASTV
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Dukung Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Bencana, Panglima TNI Salurkan Bantuan Kendaraan dan Materiil

    Ikuti Kami