Probolinggo (7 Oktober 2024) - Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo kembali menunjukkan komitmennya dalam pencegahan kebakaran hutan dengan memberikan pelatihan teknik pemadaman api dan simulasi langsung kepada siswa SMK Kehutanan Negeri Samarinda.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam menangani kebakaran hutan yang sering menjadi ancaman serius terhadap kelestarian ekosistem hutan.
Pelatihan tersebut diadakan di kawasan hutan petak 16a-1, RPH Kedasih, BKPH Sukapura yang dikelola oleh Perhutani, dengan melibatkan tenaga ahli dari tim pemadam kebakaran hutan Perhutani, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Sumber Agustinus Sukardana dan para siswa SMK Kehutanan Negeri Samarinda, Para siswa diajarkan berbagai teknik dasar pemadaman api, termasuk penggunaan peralatan pemadam, strategi pemadaman yang efektif, serta tindakan pencegahan agar kebakaran tidak meluas.
Selain teori, para siswa juga diberi kesempatan untuk mengikuti simulasi kebakaran hutan, di mana mereka dapat menerapkan teknik-teknik yang telah dipelajari dalam situasi yang dikondisikan sedekat mungkin dengan kondisi nyata.
Kepala Perhutani KPH Probolinggo Aki Leander Lumme, S.Hut, dari tempat yang berbeda menyatakan pentingnya pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengatasi kebakaran hutan.
"Kebakaran hutan merupakan ancaman serius bagi ekosistem dan kehidupan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, pemahaman sejak dini tentang teknik pemadaman api sangat penting, terutama bagi siswa SMK Kehutanan yang akan menjadi bagian dari generasi penerus yang bertanggung jawab atas kelestarian hutan, " ungkapnya.
Baca juga:
Setya Kita Pancasila Disambut Kepala BNPT
|
Dalam simulasi tersebut, siswa dibagi ke dalam beberapa tim, yang masing-masing bertugas memadamkan api dengan berbagai metode, seperti teknik penyekatan api dan penggunaan alat pemadam portabel. Selain itu, mereka juga diajarkan cara bekerja sama dengan tim dalam situasi darurat, yang merupakan salah satu kunci sukses dalam menangani kebakaran hutan.
Salah satu peserta, Abirsyah, siswa SMK Kehutanan Negeri Samarinda, mengungkapkan antusiasmenya mengikuti kegiatan ini.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat, karena kami belajar langsung bagaimana cara menangani kebakaran hutan secara efisien. Ini bukan hanya teori, tetapi praktik di lapangan yang sangat membantu kami memahami tantangan nyata di lapangan, " ujarnya.
Dengan adanya pelatihan dan simulasi ini, Perhutani Probolinggo berharap para siswa dapat menjadi agen perubahan yang memiliki kesadaran tinggi terhadap risiko kebakaran hutan serta mampu bertindak cepat dan efektif saat menghadapi situasi darurat di masa mendatang.@Red.